Minggu, 24 Maret 2013

Someone Who Gave Us A Trail


   Kali ini saya bakal ngobrol sedikit serius tentang sebuah masa, masa dimana banyak cerita dan hal-hal yang mampu merubah dunia, masa-masa yang sampai skarang masih banyak dieluh-eluhkan karena pengaruhnya. Tapi sebuah masa itu bisa dikenang karena adanya orang-orang luar biasa, mereka menciptakan arah baru untuk masa selanjutnya. Bukan tentang perang, bukan tentang kudeta, atau penemuan luar biasa. Tapi ini tentang musik, hal yang paling banyak kita dengarkan dalam hidup.
   Kembali pada musik, saat ini mungkin kita sudah banyak mengenal berbagai macam aliran musik, dan banyak juga musisi yang mengklaim bahwa dialah pioner pada alirannya. Namun sejujurnya bukan penghargaan yang akan dikenal dari para musikus, satu-satunya alasan untuk membuktikan keberadaannya adalah musiknya. Mungkin saat ini tidak banyak yang mengenal lagu-lagu alternatif. Tapi sejujurnya dari sudut kecil inilah dunia musik menemukan pijakannya. Pada awal masa 90an kita mungkin masi seorang bayi,  bagi yang lahir di masa-masa itu beruntunglah karena kita lahir dengan iringan lagu-lagu berkualitas, sebut saja lagu berjudul "Smells Like Teen Spirit". Jujur saja, pertama kali saya mendengarkan lagu ini sudah berumur 13 tahun. Tapi tidak butuh waktu lama untuk menyukainya, rasanya seperti bayi yang menemukan lagu nina bobo yang sesungguhnya.
   Smells Like Teen Spirit merupakan lagu alternatif di awal era 90an, lagu ini dipopulerkan oleh sebuah band asal Washington Amerika, Nirvana. Lagu ini bukan sekedar lagu biasa, prestasinya benar-benar tidak wajar. Titik dimana seluruh dunia akan menerima sebuah wajah baru dari sebuah musik underground. Lagu ini menandai sebuah perubahan besar dunia musik saat itu. Budaya suara melengking powermetal, musik ramai punk, atau dancepop yang sedang heboh, semuanya tersita pada musik bernama Grunge, musik yang jauh dari popularitas. Sebuah musik dengan distorsi gitar yang tebal dan lirik puitis. dengan latar belakang Blues dan folks, aliran ini memberikan kesan kasar namun halus.
   Dalang dibalik semua ini adalah sosok aneh bernama Kurt Cobain (Alm. Kurt Donald Cobain). Kurt bukanlah seorang virtuoso dalam memainkan musik, dia bermain musik apa adanya. Tidak hanya menghasilkan musik berisik yang tidak jelas namun musiknya adalah musik yang penuh dinamik, teriak hingga suara habis, menggigil, berbisik pelan, menjerit, dan jauh dari kata konvensional. Semua bagian itu merupakan ekspresi Kurt untuk memberikan kekuatan untuk lagunya. Kurt memiliki berkah untuk mengutarakan semua emosi ke dalam lagunya. Dengan berbagai macam karyanya akhirnya dia mampu memberikan sebuah makna musik grunge. Untuk memperkenalkan musik grunge tidak semudah menarik napas, bahkan untuk seorang luar biasa seperti Kurt Cobain, Kurt bahkan pernah merequest lagunya sendiri di sebuah radio agar lagu itu diputar dan mampu diperdengarkan pada dunia. Mungkin dia sendiri tidak sadar kalau saat itu dia adalah salah satu dari musisi luar biasa, mampu merubah pandangan akan wajah sebuah musik rock. Grunge atau yang dikenal juga dengan Seattle Sound telah menjadi sebuah wilayah tersendiri untuk musik rock.
   Jalan hidup sang legenda mungkin tak seindah musik ciptaannya, atas segala ketenarannya ia berada pada suatu posisi yang harus disandangnya dengan berat hati. Muncul dari dunia bawah tanah Rock n Roll, mengubah amarah dan kegelisahan musik punk rock menjadi gaya bernyanyi yang belum pernah ada sebelumnya, menjadikannya legenda dalam waktu yang singkat. Segala kegelisahan, beban pikiran Kurt, belum lagi pengaruh obat-obatan menjadikan Kurt terjebak pada kondisi putus asa yang luar biasa. Dia merasa harus membohongi penggemar di setiap konsernya, kegelisahan akan kondisinya saat itu, masa depan, dan orang-orang yang selalu mendukungnya.
   Mungkin kronologi kematian Kurt Cobain sudah banyak dibicarakan di berbagai media, namun karyanya adalah hadiah yang harus diingat dari seorang Kurt Cobain. Sebuah jejak yang menuntun para penerusnya, para musisi saat ini, dan bayi-bayi seperti kita. Kurt Cobain selamanya akan tetap dikenang atas segala inspirasi dan kado terindahnya, Grunge-nya. 


 "BETTER BEEN BURN THAN FADE AWAY"
Kurt Cobain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar